Sykabumi - Peneliti Senior Indonesia Survey Center (ISC), Chairul Ansari menyebut bahwa suara publik untuk Ganjar Pranowo mengalami penurunan. Suara dukungan Ganjar menjadi Presiden semakin merosot di tengah ketidakpastian PDI Perjuangan memberikan tiket politik kepada Gubernur Jawa Tengah itu untuk berkontestasi di Pilpres 2024.
“Ganjar, elektabilitasnya cenderung sedikit menurun dari survei periode Agustus 2022 lalu. Hal ini menyusul ketidakpastian pencalonannya dari PDIP, ” kata Chairul dalam rilis surveinya Senin (10/4/2023).
Tidak hanya soal peluang mendapatkan golden ticket dari PDIP saja, alasan lain mengapa suara publik kepada Ganjar menurun karena faktor polemik Piala Dunia U20 yang akhirnya batal digelar di Indonesia.
“Penurunan ini juga boleh jadi disebabkan oleh pernyataan sikap Ganjar yang menolak kepesertaan Israel pada Piala Dunia U-20 pada akhir Maret lalu, yang berujung gagalnya penyelenggaraan event itu oleh Indonesia dan hilangnya kesempatan tim U-20 Indonesia untuk ikut serta bertanding di ajang tersebut, ” jelasnya.
Baca juga:
Fix! AKD Trenggalek Resmi Ada Pergeseran
|
Suara Ganjar yang hilang itu menurut Chairul cenderung mengambang di kelompok yang belum menentukan pilihan alias undecided voters.
“Sebagian besar pemilihnya diduga memilih untuk belum menentukan pilihan, ” ujarnya.
Hasil survei ISC kali ini, nama Prabowo Subianto masih menjadi orang nomor satu yang menempati tingkat elektabilitas sebagai calon Presiden di Pilpres 2024. Yakni Prabowo Subianto mendapat 33, 5%.
Kemudian, di bawah Prabowo ada Ganjar Pranowo yang berada di bawah cukup signifikan yakni 18, 4%. Lalu disusul oleh Anies Baswedan yang mendapatkan 18, 2%. Selanjutnya ada Ridwan Kamil mendapat 5, 2%, Agus Harimurti Yudhoyono mendapat 4, 6%, dan Puan Maharani yang mendapatkan 3%.
Selanjutnya, ada nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (2, 3%), Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum PSSI Erick Thohir (2, 2%), Menparekraf Sandiaga Uno (1, 4%), Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar (1, 4%), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (1, 3%), dan mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Andika Perkasa (1%). Sementara yang belum menentukan pilihan ada sebanyak 7, 5%.
Survei tersebut dilaksanakan dalam rentan waktu 27 Maret s/d 6 April 2023 menggunakan teknik pencuplikan sampel multistage random sampling varian area random sampling. Sampel yang dicuplik adalah penduduk yang berusia minimal 17 tahun ke atas dan atau yang sudah pernah menikah sebesar 1.520 responden dengan Margin of Error (MoE) ± 2, 5 persen dan Confidence Interval 95 persen.
Pengumpulan data di dalam survei tersebut dilakukan melalui wawancara langsung dengan bantuan kuesioner.